Tahukah engkau, kalau hari, waktu dan musim itu selalu setia setia untuk kembali menemani tanpa jera meskipun jalan berliku mengukir dan menggores rasa Cinta dan Sayang di hati kita bagaikan rumput ilalang Yang tumbuh tak beraturan di padang tandus Mengharap sepercik bening tetesan hujan Untuk memberangus kekeringan dan kedahagaan ku Karena Di setiap hembusan dingin angin malam Cinta datang tuk menghangatkan dan Ketika mentari bersinar terang Cinta pun hadir tuk menyejukkan itulah Cinta yang datang dari hati Dan terkadang kembali pergi meninggalkan hati Biarkanlah cinta memilih sendiri Bagaimana ia memperlakukanmu Duhai Bidadari Cintaku Disaat kau sapa kembali hatiku Di bawah langit yang tiada berbatas kan Ku peluk engkau Seerat-eratnya Hingga Malam tak lagi suram Dan Rembulan akan terlihat begitu sempurna Memberikan sinar kedamaian Membungkam rapat kabut kegelapan Dan Memancarkan kilau cahaya ketenangan Duhai Bidadari Cintaku Kalau boleh aku merindu mauku sederhana saja menikmati wakt...

Pagi ini .... kulepas engkau dengan sebuah senyuman manis tuk kembali menggapai hari dan berharap mentari selalu menemani senyumanmu Pagi ini .... ku coba kembali menggoreskan pena kehidupan tentang hati, tentang jiwa, tentangmu tentang sepenggal kisah kita Pagi ini .... Ada gundah yang kurasa Ada Harap yang sulit ku pendam kembali Ada Impian tentang esok yang mungkin lebih indah Pagi ini .... Ku berharap senyum itu kan selamanya temani hari-hariku temani kesepianku Pagi ini .... ku ingin mengayuh perahu itu bersamamu tuk melintasi lautan kehidupan tak tergoyah walau badai dan ombak menghadang Pagi ini .... ingin kutambatkan perahu cinta itu di dermaga hatimu sehingga ku dapat berdiri dipesisir jiwamu dan menunggumu merengkuh indah dan hangatnya kasih sayangmu Pagi ini .... kan Kutuliskan semua rasa yang ada Kucoba rangkai menjadi bait-bait puisi indah Seadanya rasa ini, sedalamnya hati ini Pagi ini .... Berjuta tanya menyeruak dipikiranku Adakah juga kau rasakan kerinduan itu p...